Sebagai contoh dapat dilihat pada air hujan yang diturunkan dari langit, yang dengan air tersebut Allah menghidupkan bumi yang sudah mati, menumbuhkan tanaman, memperbanyak air susu hewan serta memberi minum kepada banyak orang dan banyak suku bangsa dan Allah telah menyeru kepada kita semua agar mau memikirkannya dan meneliti hal yang terjadi karena sebab turunnya air hujan.
Diantara rahmat-rahmat Allah tersebut, pengutusan Yang Mulia Saydina Rasululullah Muhammad saw kemuka bumi ini sebagai nabi dan rasul terakhir. Penutup dari sekalian nabi yang pernah diutus sebelumnya dan hamba yang tersebab karena dia seluruh alam ini diciptakan dengan membawa risalah kitab suci Al-Quran sebagai kitab tauhid terakhir merupakan rahmat Allah yang paling besar dan paling mulia bagi seluruh umat manusia yang berakal.
“ Sesungguhnya Al Quran ini menjelaskan kepada Bani lsrail sebahagian besar dari (perkara-perkara) yang mereka berselisih tentangnya. dan Sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS : 027 : An Naml : 76 dan 77)
“ Ssesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya.” (QS : 007 : Al-A’raf : 154)
“ lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami[*].(QS : 018 : Al-kahfi : 065)
[*] Menurut ahli tafsir hamba di sini ialah Khidhr, dan yang dimaksud dengan rahmat di sini ialah wahyu dan kenabian. sedang yang dimaksud dengan ilmu ialah ilmu tentang yang ghaib seperti yang akan diterangkan dengan ayat-ayat berikut.
Melalui ayat-ayat Al-Quran tersebut Allah secara tegas menyatakan bahwa sesunguhnya Taurat itu juga rahmat dari Allah.
Perbedaan antara rahmat Allah untuk orang mukmin dan orang kafir itu adalah bahwa rahmat Allah di akhirat hanya diperutukkan untuk orang-orang mukmin saja, sedangkan di dunia rahmat itu diberikan secara merata merata untuk seluruh makhluk, baik itu orang kafir ataupun orang mukmin, hewan dan tumbuhan.
“ Dari Abu Hurairah sesungguhnya Rasulullah bersabda : Allah telah menciptakan seratus macam dan hanya menurunkan satu rahmat saja yang diperutukkan bagi seluruh makhluk-Nya yang diantara mereka saling mengasihi dengan rahmat tersebut. Allah masih mempunyai sembilan puluh sembilan rahmat yang dapat dipergunakan mereka untuk saling mengasihi “ ( HR : Tirmidzi )
Hanya dengan satu rahmat saja dari Allah, sudah mencakup seluruh kebaikan, cinta dan kasih sayang yang ada di dunia ini. Hanya dengan satu rahmat itu saja seorang ibu dengan sepenuh cinta dan kasih sayang yang dimiliknya mau dan rela menyusui anaknya, Seorang kekasih mencintai pujaan hatinya. Sedangkan di akhirat kelak Allah mesih menyimpan sembilan puluh sembilan rahmat lagi yang hanya bisa dipergunakan olah orang yang beriman.
“ Jika seorang mukmin dapat mengetahui siksa yang dimiliki Allah, niscaya tidak seorang pun dari mereka yang berharap dapat masuk surga. Jika seorang kafir mengetahui rahmat yang dimiliki Allah, niscaya tidak seorang pun yang putus asa dari mengharap surga Allah “ ( HR Tirmidzi )
Sebagaimana rahmat Allah, Siksa Allah juga sangat luas dan sangat pedih. Namun rahmat Allah melebihi murkanya
“ Kerika Allah menciptakan Makhluk, Dia menetapkan atas Dirinya dengan Tangan-Nya: “ Rahmat-Ku melebihi murka-Ku “ ( HR : Ibnu Majah )
Allah masih memberi kesempatan kepada orang-orang kafir untuk menikmati rahmat-Nya sambil tetap mendustakan dan menipu dirinya sendiri dengan mengingkari cahaya atau nur kebenaran yang sesungguhnya atau Allah masih memberi kesempatan kepada orang-orang kafir tersebut agar mau bertobat dan berserah diri kepada Allah, Tuhan Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang dengan cara berserah diri dan berusaha untuk sebanyak mungin mendapatkan dan mengumpulkan rahmat-Nya di dunia
Beberapa cara untuk mendapatkan rahmat Allah itu di dunia dan akhirat diantaranya dengan banyak mengamalkan dan mendengarkan bacaan Al-Quran. Mendirikan shalat, membayarkan zakat dan taat kepada Rasulullah saw, memperbanyak istighfar dan berbuat baik kebaikan secara ikhlas. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah berdoa dan memohon rahmat untuk diri kita dan saudara-saudara kita terutama kedua orang tua kita agar diberi rahmat oleh Allah didunia dana akhirat sebagaimana yang diperintahkan Allah dalam Al-Quran
Musa berdoa: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah Kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara Para Penyayang”.(QS : 007 : Al-A’raf : 151) Dan “ … dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil “. (QS : 017 : Al-Israa’ : 24)
Demikian secara ringkas kajian tentang keluasan rahmat Allah yang tentuiya tidak akan mampu digali dan disampaikan secara keseluruhan oleh siapapun kecuali oleh Allah sang pemilik rahmat dan maha mengetahui segala sesuatu. Namun dengan kajian yang singkat ini diingatkan dan diharapkan kepada kita semua untuk selalu menjaga tali silaturrahmi dengan sesama umat islam dengan niat karena Allah, serta menggairahkan do’a dan mendo’akan secara bersama-sama yang sekarang mulai diabaikan dengan beberapa alasan yang dibuat-buat oleh orang-orang yang kurang atau tidak memahami hakikat dari ajaran islam itu sendiri.
Terakhir, jangan lupa sampaikan salam dan hormat saya kepada para guru kita yang ada di majelis masing-masing atau dimana pun beliau berada. Semoga Allah selalu merahmati kita semua dengan kasih sayang yang tak pernah putus dunia dan akhirat. Amin
Tiada ulasan:
Catat Ulasan